Rabu, 08 Februari 2017

Top 8 Oleh Oleh Khas Pati Jawa Tengah

Oleh oleh khas Pati Jawa Tengah sangat banyak dijumpai dari berbagai daerah yang ada di Pati, mulai dari desa Runting, desa Bakaran Juwana, hingga beberapa di antaranya bisa ditemukan di wilayah kota.

Untuk itu, kami akan mengulas top 8 oleh-oleh khas Pati Jawa Tengah yang biasa dibawa oleh para pengunjung dari luar kota, wisatawan, pelancong, traveler, hingga turis mancanegara. Apa itu? Nasi gandul? Soto kemiri? Petis runting? Ternyata tidak!

Sederet jawaban di atas bukan termasuk klasifikasi oleh oleh khas Pati, melainkan makanan kuliner khas yang biasa di makan di tempat. Kenapa? Pasalnya, soto kemiri, sego gandul dan petis runting merupakan makanan yang terbuat nasi (kecuali petis yang dibuat dari tepung beras halus disangrai) dan notabene bercampur kuah sehingga tidak cocok jika dibawa pulang. Selain itu, kalau dijadikan oleh-oleh, ia tidak bisa bertahan hingga 1 hari atau 24 jam sehingga bukan kategori jajanan yang bisa dibawa pulang.

Oleh oleh khas Pati Jawa Tengah
Oleh oleh khas Pati Jawa Tengah, apa? Bukankah begitu pertanyaan Anda? Baik, langsung saja. Berikut jajanan dan souvenir yang bisa Anda pulang sehabis berkunjung atau wisata di Kabupaten Pati.

Batik Bakaran
Batik bakaran merupakan batik khas Pati yang berasal dari Desa Bakaran, Kecamatan Juwana. Batik tulis yang dibuat secara tradisional ini memiliki nilai seni dan karakter unik yang tidak biasa dan berbeda dengan batik lainnya.

Untuk membawa pulang batik tulis ini sangat murah, yaitu sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 200 ribu. Namun, jangan kaget kalau ada batik bakaran yang dibanderol antara Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta. Semua tergantung tingkat kerumitan motif, kualitas bahan kain, dan warna. "Ada beberapa hal yang mempengaruhi harga batik bakaran. Pertama, kualitas cat atau warna batik. Kedua, kualitas kain. Ketiga, kerumitan motif," ujar Ririn Pinawati S.Pd, pemilik situs jual batik bakaran online Batikpati.com.

Untuk mempromosikan batik bakaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati beberapa waktu lalu menggelar Batik Night Carnival yang sangat elok dan mempesona. Bagaimana? Masih berpikir ulang untuk membawa oleh-oleh asli Pati ini?

Bandeng presto Juwana
Bandeng presto yang asal-usulnya berasal dari Kecamatan Juwana ini sangat legendaris. Banyak di antara wisatawan boleh jadi bingung dan rancu, bandeng presto itu asli Pati atau Semarang?

Bahkan, Wikipedia juga menulis bandeng presto sebagai kuliner khas Semarang juga dari Pati. Bingung, kan? Mau tahu yang paling mantap? Juwana tempatnya! Setahu saya, bandeng presto itu asli berasal dari Juwana Kabupaten Pati yang kemudian pernah melakukan stok ke Semarang hingga justru yang dikenal malah dari Kota Semarang. Benarkah? Coba klarifikasi.

Kerajinan kuningan
Masih dari Juana, kerajinan kuningan sudah lama berdiri di kecamatan yang ada di pesisir pantai utara Jawa ini. Oleh-oleh yang dibawa bisa bermacam-macam, sesuai dengan desain yang berbahan dasar kuningan.

Patung, perhiasan, dan asbak hewan, kunci, miniatur sepeda, gentong, pot bunga, patung garuda Indonesia di dadaku (hehe), dan berbagai macam miniatur, ornamen, dan perabot rumah tangga yang dibuat dari kuningan.

Getuk lopis runting
Getuk dan lopis merupakan jajanan khas tradisional dari Dukuh Runting, Desa Tambaharjo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah. Banyak pelanggan dari luar kota yang selalu mampir di warung gethuk dan lopis yang berjajar di sepanjang jalan Pati-Tayu (1 km sebelah utara RS Soewondo).

Sebetulnya, jajanan ini tidak cocok dijadikan oleh oleh khas Pati. Lho, kok? Kenapa lagi? Ya, soalnya makanan ini hanya mampu bertahan 1 hari. Pasalnya, gethuk yang berbahan dasar ketela ini ditaburi kelapa parut yang tidak bisa bertahan lama.

Sementara itu, lopis yang berbahan dasar beras ketan yang dibuat seperti lontong tidak bisa bertahan lebih dari 24 jam. Anda bisa bertanya kepada penjual getuk lupis runting untuk masalah ini. Informasi lebih lengkap mengenai ini, baca juga: Gethuk Runting Jajanan Mak Nyus Asli Pati

Kacang khas Pati
Sebetulnya tidak ada yang spesial dari kacang ini jika Anda hanya beli dari PT Kacang Dua Kelinci atau PT Garuda Food yang ada di Pati. Kenapa? Kan Anda bisa menemukan oleh-oleh ini darimana saja di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri? Tak harus ke Pati kan?

Nah, yang spesial kalau Anda mencoba untuk mencari kacang khas Pati yang dijual atau diperoleh dari pabrik-pabrik kecil lokal yang tidak bisa Anda jumpai di minimarket manapun di seluruh Indonesia. Ini baru khas, orisinil, dan lokal sekali.

Sebagai kota yang berdiri dua pabrik kacang terbesar di Indonesia, tentu menjadikan pati sebagai kota kacang yang tidak akan membuat Anda kecewa membawa pulang oleh oleh ini.

Kue moho khas Pati
Moho. Namanya aneh bukan? Tapi inilah jajanan asli Pati yang bisa Anda jadikan oleh oleh di rumah. Bisa dibawa pulang dan bisa bertahan hingga 2 minggu.

Namun, masih jarang penjual khusus moho di toko-toko atau market. Jajanan ini malah akrab atau paling banyak dijumpai di pasar tradisional. Harganya sangat murah, yaitu antara Rp 500 hingga Rp 1 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran.

Jajanan moho dibuat dari tepung beras, terigu dan gula pasir. Menyerupai kue, rasanya manis, tetapi moho jauh lebih lengket di mulut ketimbang kue. COba saja, pasti Anda segera menyikat gigi setelah makanan moho asli Pati. Mengenai rasa, dijamin enak pokoknya.

Kerupuk ampo
Kerupuk ini berbahan dasar tanah liat yang kemudian diolah dan dikeringkan hingga menjadi semacam hamparan tanah tipis menyerupai kerupuk yang pada akhirnya menjadi makanan tradisional khas Pati.

Sayangnya, sulit menjumpai oleh oleh khas Pati yang satu ini. Soalnya, makanan ini menjadi jajanan tradisional yang hampir tidak pernah dibuat lagi. Krupuk ini sempat menjadi camilan paling populer di Pati pada zaman dulu.

Kerupuk daging
Kerupuk daging berbahan dasar dari daging sapi, kambing, atau bahkan ikan. Sampai sekarang, kerupuk ini juga tergolong sulit ditemukan di Pati mengingat daging harganya sangat mahal sehingga jarang ada penjual yang memproduksi. Lulang atau kulit hewan sapi dan kambing juga bisa dijadikan kerupuk. Dan ini malah yang masih bisa dijumpai, meskipun juga langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar